1 Muharram akan
jatuh pada hari ahad tanggal 1 September 2019 besok. Bulan Muharram merupakan
salah satu bulan yang istimewa dalam Islam, bahkan bulan ini mendapatkan
julukan Syahrullah (Bulan Allah). Hal ini dikarenakan pada bulan Muharram
banyak amalan-amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan, bahkan di bulan ini
diharamkan untuk berperang. Sesuai Firman Allah Ta’ala dalam Surat At-Taubah
Ayat 36 :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ
عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا
فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ
كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Artinya : “Sesungguhnya
bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam
bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana
merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta
orang-orang yang bertakwa.” (Q.S At-Taubah:36).
Sebagaimana bulan-bulan
istimewa lainnya, didalam bulan Muharram juga terdapat amalan-amalan yang bisa
dilakukan demi mengharapkan Ridho dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Amalan tersebut
antara lain.
Puasa Asyura
(Puasa Sunnah tanggal 10 Muharram)
Puasa Asyura
merupakan salah satu puasa Sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh
setiap umat Islam. Bahkan Rasulllah sangat bersemangat dalam melaksanakan puasa
Asyura ini. Dari Ibnu Abbas berkata:
مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ
إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ: يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ
Aku tidak pernah
melihat Nabi benar-benar perhatian dan menyengaja untuk puasa yang ada
keutamaannya daripada puasa pada hari ini, hari ‘Asyura dan puasa bulan
Ramadhon. (HR. Bukhari & Muslim).
Pada hari itu
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam menjalankan puasa Sunnah Asyura. Keutamaan
dari melaksanakan puasa ini adalah mampu menghapus dosa satu tahun yang lalu,
kecuali dosa besar dan syirik. Sesuai dengan sabda Rasulullah
صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ
أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
“Puasa ‘Asyura
aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR.
Muslim)
Puasa Tasu’a
Rasulullah SAW
menganjurkan kepada yang melaksanakan puasa ‘Asyura, untuk melengkapi dengan
puasa Tasu’a sehari sebelumnya. Puasa pada tanggal 9 Muharram ini disyariatkan
untuk menyelisihi syariat puasa Yahudi dan Nasrani.
Dari Ibnu Abbas
radhiyallahu ‘anhuma, bahwa ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
melaksanakan puasa Asyura dan beliau perintahkan para sahabat untuk melakukan
puasa di hari itu, ada beberapa sahabat yang melaporkan:
يَا رَسُولَ اللَّهِ
إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى
“Wahai
Rasulullah, sesungguhnya tanggal 10 Muharram itu, hari yang diagungkan orang
Yahudi dan Nasrani.”
Lalu Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فَإِذَا كَانَ الْعَامُ
الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
“Jika datang
tahun depan, insyaaAllah kita akan puasa tanggal 9 (Muharram).”
Ibnu Abbas
melanjutkan, “Namun belum sampai menjumpai Muharam tahun depan, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah wafat.” (HR. Muslim 1916).
Menyantuni Anak
Yatim
Pada tanggal 10
Muharram tidak hanya disebut sebagai hari Asyura saja, namun bisa disebut juga
sebagai lebaran anak yatim. Dari Sahl ibnu Sa’ad, dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, beliau bersabda,
أَنَا وَكاَفِلُ الْيَتِيْمِ
فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا” وَقَالَ بِإِصْبَعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى
“Kedudukanku dan
orang yang menanggung anak yatim di surga bagaikan ini.” [Beliau merapatkan jari telunjuk dan jari
tengahnya]. (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 135, shahih) Lihat As Silsilah
Ash Shahihah (800): [Bukhari: Kitab Al Adab, 24-Bab Fadhlu Man Ya’ulu Yatiman]
Terdapat sebuah
hadis dalam kitab Tanbihul Ghafilin:
من مسح يده على رأس
يتيم يوم عاشوراء رفع الله تعالى بكل شعرة درجة
“Siapa yang
mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, di hari Asyuro’ (tanggal 10
Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, dengan setiap helai rambut
yang diusap satu derajat.”
Demikian amalan-amalan
yang dianjurkan dikerjakan dalam bulan Muharram ini. Besar harapan kita bisa
melaksanakan demi mengharapkan Ridho dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Tidak ada komentar: