Siapa
yang tidak menyukai mendapatkan perlakuan lemah lembut dari orang lain? Jawabannya
tidak ada. Semua orang menyukai mendapatkan perlakuan lemah lembut daru
siapapun. Dengan lemah lembut kamu akan merasakan yang namanya kedamaian,
ketenangan dan rasa nyaman. Apalagi kita sebagai seorang muslim, hendaknyalah
bersikap lemah lembut kepada sesame muslim dan ahli kitab yang tidak memusuhi
Islam.
Sebagai
seorang muslim, kita tentu mengetahui bahwa agama Islam membawakan kedamaian
bagi segenap alam semesta. Hal ini bisa dibuktikan dengan Perintah dalam Al-Qur’an
agar bagi setiap orang yang beriman untuk selalu berbuat kebaikan di muka bumi
ini, sesuai dengan Firman Allah dalam Surat Az-Zumar Ayat 10
قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ
ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ
ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (Q.S Az-Zumar:10)
Kedamaian
yang Islam tawarkan kepada setiap manusia, sejalan dengan anjuran agar setiap
Muslim bersikap lemah lembut dan tidak bersikap keras. Sebagaimana Allah
subhanahu wa ta’ala mengingatkan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam:
فَبِمَا
رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ
مِنۡ حَوۡلِكَۖ
“Maka
dengan rahmat Allah-lah engkau menjadi lembut terhadap mereka dan jika engkau
keras hati niscaya mereka akan lari dari sisimu.” (Q.S Ali ‘Imran: 159)
Dengan
memiliki sikap lemah lembut orabg lain akan merasa nyaman, tenang, damai saat
bersama dengan kita. Lemah lembut tidak hanya ditunjukan dalam kehidupan
sehari-hari. Namun, dalam berdakwah pun setiap muslim agar bersikap lemah
lembut, sehingga orang yang kita ajak tidak lari dari kita. Hal ini sesuai
Firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 125 yang berbunyi :
ٱدۡعُ
إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ
“Serulah
kepada jalan Rabb-mu dengan penuh hikmah.” (Q.S An-Nahl: 125)
Lemah
lembut telah dicontohkan secara sempurna oleh suri tauladan kita Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wassalam. Ada sebuah
kisah fenomenal yang menunjukan sikap lemah lembutnya Rasulullah yakni saat
seorang Arab Badui kencing didalam masjid dan lihatlah reaksi beliau saat
kejadian tersebut. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
أَنَّ
أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ قَامَ أَعْرَابِيٌّ فَبَالَ فِي الْمَسْجِدِ فَتَنَاوَلَهُ
النَّاسُ فَقَالَ لَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعُوهُ وَهَرِيقُوا
عَلَى بَوْلِهِ سَجْلًا مِنْ مَاءٍ أَوْ ذَنُوبًا مِنْ مَاءٍ فَإِنَّمَا بُعِثْتُمْ
مُيَسِّرِينَ وَلَمْ تُبْعَثُوا مُعَسِّرِينَ
“bahwa
Abu Hurairah berkata, “Seorang ‘Arab badui berdiri dan kencing di masjid, lalu
orang-orang ingin mengusirnya. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun
bersabda kepada mereka: “Biarkanlah dia dan siramlah bekas kencingnya dengan
setimba air, atau dengan seember air, sesungguhnya kalian diutus untuk memberi
kemudahan dan tidak diutus untuk membuat kesulitan” (HR. Bukhari dan Muslim).
Lihatlah
betapa lembutnya beliau kepada Arab Badui tersebut, kalau Rasulullah saja sudah
mencontohkan sikap lemah lembutnya masa kita sebagai umatnya tidak mengikuti
jejak beliau yang memiliki sikap lemah lembut?
Tidak ada komentar: